admin Membahas dengan sederhana rumus-rumus yang ada di matematika dan finansial - Bagi Aja

Rumus & Contoh Menghitung PBV dari Laporan Keuangan

2 min read

Cara menghitung PBV saham dari laporan keuangan – Ketika kita sudah terjun ke dunia Investasi, kamu pasti akan mengenal banyak istilah baru. Nah, topik yang akan kita bahas pada artikel ini adalah PBV.

Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan investor pemula saat membeli saham adalah menilai murah tidaknya suatu saham hanya berdasarkan harga nominalnya. Padahal, nilai saham yang sebenarnya seringkali baru kelihatan ketika dicari lewat beberapa rumus harga saham.

Apa Itu PBV

Price to Book Value (PBV) adalah metode menentukan nilai wajar saham dengan membagi harga saham per lembar saat ini dengan nilai buku per lembar saham. 

PHP Dev Cloud Hosting

Cara menemukan PBV adalah dengan membagi harga saham saat ini dengan nilai buku per lembar saham (book value per share) perusahaan.

Fungsi price to Book Value

Pada dasarnya, fungsi price to book value adalah salah satu rasio untuk melihat valuasi saham suatu emiten. PBV biasanya juga menjadi tumpuan investor dalam mengambil keputusan jual beli dan beli saham. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari PBV, diantaranya sebagai berikut.

  • Menilai harga saham, apakah sudah murah atau masih mahal.
  • Membandingkan harga saham real time dengan book value per share atau nilai buku per lembar saham.
  • Melihat potensi dan resiko suatu emiten di masa depan.
  • Fungsi price to book value adalah untuk melihat bagaimana penilaian investor pada valuasi perusahaan.

Cara Menghitung Price to Book Value

Salah satu komponen dalam cara menghitung price to book value adalah nilai buku suatu perusahaan (book value). Sehingga, sebelum itu, kamu harus mengetahui rumus perhitungan book value terlebih dulu.

Rumus Price to Book Value

Cara menemukan PBV adalah dengan membagi harga saham saat ini dengan nilai buku per lembar saham (book value per share) perusahaan.

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

Sebelum menuju rumus price to book value (PBV), sebelumnya kamu harus memahami rumus book value sebagai berikut.

PBVS adalah nilai buku per lembar saham (book value per share). Setelah nilai book value, maka saatnya kamu menghitung PBV dengan rumus berikut.

Bila PBVnya lebih murah dari kekayaan bersih perusahaan, maka saham tersebut tergolong undervalued atau murah.

Contoh Perhitungan PBV

Agar kamu bisa tau penerapannya, berikut cara menghitung PBV dari laporan keuangan perusahaan. Kami berikan illustrasi contoh perhitungan PBV pada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Pembahasan

Untuk menghitung PBV BBNI kamu harus penya 3 data ini diantaranya adalah Harga saham saat ini, Total Ekuitas dan Jumlah saham beredar. Kita bahas satu-satu ya!

laporan keuangan BBNI tahunann 2021

Pertama, dari laporan keuangan diatas diketahui bahwa Total Ekuitas BBNI adalah 126.519.977.000.000. Itu total ekuitas di laporan keuangan dinyatakan dalam jutaan rupiah ya, jadi kamu perlu kalikan 1 juta. Kamu bisa lihat itu di bagian pojok kiri atas laporan keuangan “Disajikan dalam jutaan Rupiah”.

Kamu bisa melihat dari laporan keuangan perusahaan dari situs IDX atau klik disini.

Kedua, Dari data saham BBNI beredar adalah 18.462.169.893. Cara mencari jumlah saham yang beredar kamu bisa cari di situs IDX atau klik link ini.

Ketiga, harga saham saat ini, kamu bisa cek sekuritas masing-masing.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan BBNI tahun 2021, diperoleh data sebagai berikut:

  • Nilai ekuitas = Rp 126.519.977.000.000
  • Harga saham per lembar = Rp 7.950,00 (per 11 Maret 2022)
  • Jumlah saham beredar = 18.462.169.893

Nah, dengan menggunakan rumus sebelumnya:

Dan terakhir, menghitung PBV

Maka, diperoleh nilai PBV saham BBNI sebesar 1,16. Ini artinya saham BBNI dijual 1,16 X dari nilai bukunya. Perlu kamu ingat PBV adalah salah satu dari banyak cara investor dalam memilih saham yang akan dibeli.

Kesimpulan

Sebagaimana disebutkan di atas, fungsi utama rasio keuangan PBV adalah untuk menilai murah atau mahalnya harga suatu saham.

Secara umum, saham dengan nilai PBV > 1 dianggap mahal karena mencerminkan harga saham yang melebihi nilai buku perusahaan. Sebaliknya, saham dengan nilai PBV < 1 dianggap murah sehingga banyak dicari investor.

Walau demikian, patut diketahui bahwa tidak selamanya PBV < 1 berarti saham tersebut murah atau undervalue, dan begitu juga sebaliknya

Saham yang memiliki nilai PBV > 1 tidak selamanya berarti bahwa saham tersebut sudah overpriced atau mahal. Bisa jadi, nilai PBV lebih dari 1 disebabkan karena perusahaan tersebut memiliki kinerja bagus dan reputasi baik.

Jika nilai PBV lebih dari 1 kamu bisa mencari rata-rata dari PBV perusahaan tersebut selama 5 atau 10 tahun terakhir agar kamu bisa menilai tersebut dalam kondisi undervalue atau tidak.

Oleh karena itu, agar hasil analisis harga saham kamu lebih akurat, sebaiknya jangan hanya mengandalkan metode perhitungan PBV saja, tetapi juga bisa mengkombinasikannya dengan metode valuasi saham yang lain seperti rasio ROE, PER (Price to Earnings), PEG (Price Earnings Growth), dan lain sebagainya

admin Membahas dengan sederhana rumus-rumus yang ada di matematika dan finansial - Bagi Aja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *