admin Membahas dengan sederhana rumus-rumus yang ada di matematika dan finansial - Bagi Aja

Malaria : Pengobatan, Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

2 min read

Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria biasanya akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil karena gigitan nyamuk berisi virus tersebut.

Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total jika ditangani dengan tepat. Namun jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.

Gejala Malaria                  

Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana).

PHP Dev Cloud Hosting

Tanda-tanda dan gejala umum dari penyakit malaria adalah:

  • Menggigil sedang sampai berat
  • Demam tinggi
  • Tubuh kelelahan
  • Banyak berkeringat
  • Sakit kepala
  • Mual disertai muntah
  • Diare
  • Nyeri otot

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika kamu merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter.

Penyebab Malaria

Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah.

Parasit malaria ini bernama Plasmodium. Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya.

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

Biasanya, parasit terbawa ketika nyamuk mengisap darah penderita penyakit malaria. Kemudian, ketika nyamuk mengisap darah orang lain, parasit dapat masuk ke dalam tubuh orang tersebut.

Karena umumnya parasit ini ditemukan di sel darah merah, maka penyakit ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, prosedur transplantasi organ, atau jarum suntik dan infus yang tidak steril.

Pencegahan Malaria

Meski belum ada vaksinasi untuk mencegah malaria, dokter dapat meresepkan obat antimalaria sebagai pencegahan jika seseorang berencana bepergian atau tinggal di area yang banyak kasus malarianya. 

Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan memasang kelambu pada tempat tidur, menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta menggunakan krim atau semprotan antinyamuk. Langkah pencegahan gigitan nyamuk juga penting untuk selalu dilakukan pada anak-anak.

Perubahan gaya hidup dan cara-cara rumahan di bawah ini dipercaya dapat membantu mencegah penyakit malaria:

  • Menyemprot dinding rumah dengan insektisida dapat membunuh nyamuk dewasa yang masuk ke dalam rumah.
  • Menjaga rumah tetap bersih, kering, dan higienis.
  • Tidur di bawah kelambu.
  • Menutupi kulit dengan mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang, atau pakaian tertutup, terlebih ketika wabah menyebar di daerahmu.
  • Jika kamu terkena penyakit ini, kamu harus mengonsumsi makanan cair, baru kemudian dalam masa pemulihan, kamu bisa makan sayuran hijau dan buah-buahan.
  • Tidak membiarkan air tergenang dekat rumah kamu.

Jika kamu memiliki pertanyaan, konsultasikan ke dokter untuk dapat lebih mengerti solusi terbaik untuk .

Selain itu juga, kamu bisa melindungi diri dengan menggunakan jasa Asurasi Kesehatan keluarga untuk melindungi keluarga.

Pengobatan Malaria

Malaria harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat antimalaria.

Obat-obatan ini perlu disesuaikan dengan jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau riwayat area geografis yang pernah ditinggali penderita. Penyakit malaria pada anak-anak bisa ditangani oleh dokter anak konsultan penyakit infeksi tropis.

Pengobatan penyakit malaria yang disarankan oleh Ikatan Dokter Indonesia dan WHO adalah pemberian terapi berbasis artemisinin (ACT). Infeksi Plasmodium biasa (tanpa komplikasi) dan berat (dengan komplikasi) adalah kondisi yang ditangani dengan dosis dan kombinasi obat yang berbeda.

Malaria biasa (tanpa komplikasi)

Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh P. falciparum dan P. vivax, dokter akan memberikan ACT yang digabung dengan primakuin.

Dosis primakuin untuk infeksi P. falciparum adalah 0,25 mg/kgBB, dan hanya diberikan pada hari pertama saja. Sementara itu, infeksi P. vivax diberikan dosis 0,25 mg/kgBB selama 14 hari.

Pada kasus penyakit malaria vivax yang kambuh, dokter akan memberikan ACT dengan dosis yang sama, namun dikombinasikan dengan primakuin 0,5 mg/kgBB/hari.

Pada infeksi P. ovale, obat ACT yang diberikan ditambah dengan primakuin selama 14 hari. Sedangkan untuk infeksi P. malariae, pasien diberikan ACT dengan dosis 1 kali sehari selama 3 hari. Pasien dengan infeksi P. malariae tidak diberikan primakuin.

Pengobatan penyakit malaria pada ibu hamil tidak berbeda jauh dengan pengobatan pada orang dewasa biasa. Namun, ibu hamil tidak boleh diberikan primakuin.

Malaria berat (dengan komplikasi)

Penderita kondisi ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Pasien akan diberikan artesunat intravena melalui infus. Apabila tidak tersedia, tim medis akan memberikan kina drip.

admin Membahas dengan sederhana rumus-rumus yang ada di matematika dan finansial - Bagi Aja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *