Analisis Fundamental Saham – Investasi, terutama dalam bentuk saham, memiliki sifat fluktuatif yang membuat kamu perlu memikirkan strategi khusus saat sudah memutuskan untuk masuk ke pasar modal. Melakukan analisis fundamental sebelum memulai berinvestasi termasuk dalam salah satu strategi tersebut.
Faktor Eksternal yang Akan Menentukan Fundamental Saham
Selain terkait kesehatan keuangan, operasional, dan manajemen perusahaan penerbit saham itu sendiri, juga ada berbagai faktor eksternal yang juga akan menjadi faktor pertimbangan besar kalau kamu melakukan analisis fundamental saham. Mereka adalah:
- Ekonomi global, misalnya suku bunga bank sentral di berbagai negara maju, pergerakan harga komoditas seluruh dunia, tingkat pertumbuhan ekonomi global, dan sebagainya.
- Ekonomi makro, misalnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, suku bunga acuan Bank Indonesia, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, dan sebagainya.
- Perkembangan industri, terkait kinerja masing-masing sektornya, mulai dari sektor pertambangan, pertanian, consumer goods, dan sebagainya.
Ketiganya akan dapat memengaruhi bagaimana perkembangan bisnis perusahaan emiten, yang kemudian juga akan memberikan gambaran bagaimana potensi keuntungan kita sebagai pemegang saham ke depannya.
Lalu, bagaimana cara melakukan analisis fundamental sebelum kita berinvestasi saham?
1. Pilihlah perusahaan yang solid
Hal pertama yang perlu kamu ketahui tentang cara melakukan analisis fundamental adalah memahami bahwa analisis ini biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang. Jadi, memilih perusahaan yang memiliki kredibilitas dan reputasi yang bagus dan solid adalah sebuah keharusan.
Perusahaan yang kinerjanya dan memiliki reputasi bagus berarti prospek masa depannya juga bagus, peluang untuk mengalami kerugian semakin bisa diminimalkan.
2. Tetapkan acuan harga saham
Membeli saham tidak bisa dilakukan sembarang, dan itu benar sekali. Pastinya, yang harus banget dihindari adalah ketika kamu membeli saham dengan harga tinggi, dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih murah.
Semuanya memerlukan perhitungan yang jeli. Kamu bisa menetapkan acuan harga yang sesuai dengan bujet dan tujuan kamu berinvestasi. Tentukan batasan antara berapa harga yang dianggap murah dan berapa yang mahal.
Ada dua cara yang bisa kamu gunakan untuk menetapkan acuan harga ini, yaitu dengan teknik relative valuation dan intrinsic valuation. Teknik relative valuation dilakukan dengan membandingkan saham antara perusahaan yang sejenis. Sedangkan teknik intrinsic valuation digunakan dengan menilai cash flow dari perusahaan tersebut.
Kamu juga bisa menghitung Price to Book Value, yang dapat menjadi indikator overvalued atau undervalued-nya sebuah saham.
3. Margin of Safety
Margin of Safety (MOS) merupakan konsep yang sering digunakan untuk membuat sebuah prediksi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi beberapa hal yang masih kurang pasti di waktu yang akan datang.
Jadi, saat kamu membuat sebuah acuan harga, ada baiknya kamu juga membuat antisipasi akan apa yang bisa saja terjadi di masa depan dengan memperkirakannya.
4. Kuasai Laporan Keuangan
Apakah laporan keuangan ada hubungannya dengan analisis fundamental yang dilakukan sebelum berinvestasi? Tentu saja ada.
Kamu sebaiknya memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami sebuah laporan keuangan agar bisa mengetahui bagaimana kondisi finansial suatu perusahaan. Dengan begitu, nantinya kamu tidak akan salah dalam memilih perusahaan.
5. Cek pembayaran dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang biasanya dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham yang disetujui lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jika suatu perusahaan mampu membayar dividen kepada para pemegang sahamnya dengan lancar, tanpa menunggak, dan rutin, maka bisa dibilang bahwa perusahaan tersebut terindikasi sebagai perusahaan dengan kondisi finansial yang mumpuni.
6. Dapatkan informasi dari sumber yang tepercaya
Seluruh informasi mengenai sebuah perusahaan, mulai dari kinerja, pembagian deviden, sampai dengan kondisi laporan keuangannya perlu kamu dapatkan dari sumber yang terpercaya dan valid.
Selain situs resmi dari perusahaan yang terkait, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga merupakan salah satu sumber valid yang bisa kamu jadikan sebagai sumber referensi.
Sebisa mungkin hindari situs atau berita-berita yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan, karena akan membuatmu sulit untuk berpikir jernih bahkan bisa jadi malah sulit mengendalikan emosi.
7. Persiapkan diri kamu
Hal yang satu ini mungkin terkesan klise, namun mempersiapkan diri atas analisis fundamental yang kamu lakukan merupakan hal yang tepat.
Jika kamu sudah mengetahui banyak hal mengenai analisis fundamental, maka langkah berikutnya adalah meyakinkan diri bahwa mentalmu sudah siap untuk menerapkan analisis secara konsisten.
Seiring berjalannya waktu, banyak investor yang gugur dan mundur di tengah jalan karena memang sejak awal tidak mempersiapkan diri dengan baik.
Selain itu, kesabaran yang tinggi juga diperlukan dalam hal ini. Bahkan, jika diperlukan, kamu bisa ikut beberapa sesi pelatihan sertifikasi dalam bidang investasi yang banyak digelar baik secara offline maupun online.