Rumus dan Contoh Soal Cara Menghitung PBP (Pay Back Periode) – Selain kita harus memahami tentang Cara Menghitung Break Event Point. Sekarang kami akan membahas rumus dan cara menghitung PBP (Payback Periode).
Untuk menilai usaha atau bisnis, Break Event Point (BEP) dan PayBack Periode (PBP) ini sangatlah penting sekali. Karena BEP dan PBP adalah salah satu indikator dalam menilai perkembangan usaha atau bisnis dan dapat mencerminkan kinerja usaha.
Definisi PBP (Pay Back Periode)
Secara umum, arti dari payback period dapat diartikan sebagai pengembalian modal investasi dalam jangka waktu tertentu. PBP akan memberi gambaran tentang periode maupun jumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi modal semula.
Para ahli menyumbangkan opini mereka terkait definisi payback period atau pengembalian modal.
- Dian Wijayanto yang mengemukakan bahwa payback period atau pengembalian modal adalah suatu periode yang dibutuhkan guna menutup kembali pengeluaran sebuah investasi. Sementara itu, payback period menurut
- Abdul Choliq pengembalian modal adalah kisaran jangka waktu kembalinya investasi yang sudah dikeluarkan lewat keuntungan.
- Bambang Riyanto berpendapat bahwa pengembalian modal adalah suatu periode yang dibutuhkan guna menutup kembali suatu pengeluaran investasi melalui cara proceeds atau yang dikenal dengan istilah aliran kas netto.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembalian modal adalah kisaran periode tertentu guna mendapatkan pengembalian besaran nilai investasi yang diberikan di muka.
Cara Menghitung Payback Period
Jika kamu berkecimpung dalam dunia investasi, tentu harus bisa melakukan analisis serta melakukan prediksi terkait pengembalian modal (Payback Period).
Hal ini mengingat bahwa pengembalian modal merupakan periode yang dibutuhkan guna menutup kembali pengeluaran jumlah investasi dengan aliran kas bersih. Untuk itu, kamu harus paham bagaimana cara menghitung payback period tersebut.
Cara menghitung payback period adalah dengan membagikan besaran nilai investasi atau cost of investment dengan jumlah aliran kas netto yang telah masuk setiap tahunnya atau annual net cash flow.
Penghitungan pengembalian modal ini menggunakan rumus PBP tertentu yang telah ditentukan. Kamu perlu mencermati penghitungan pengembalian modal investasi ini dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan.
Rumus PBP dan Cara Menghitung PBP Secara Lengkap
Berikut adalah rumus periode pengembalian jkikaarus kas per tahun jumlahnya berbeda :
Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Berikut adalah rumus periode jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Payback Peiod = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun
- Periode pengembalian lebih cepat : layak
- Jika Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
- Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih.
Contoh Soal Mencari Nilai PBP (Pay Back Periode)
Dibawah ini Contoh Kasus Untuk Mencari Nilai PBP dari Usaha Makanan dengan Rincian sebagai berikut :
Jenis Pengeluaran | Biaya Pengeluaran (Rp) |
Harga Jual | 10.000 |
Investasi Dana (Modal Usaha) | 50.000.000 |
* Umpamakan Penjualan Per Hari sebanyak 30 Piring. Dan dianggap 1 bulan selama 30 hari. Dan modal dan pengeluarannya lainya tidak dianggap, maka
Jawab :
Omset = 30 Piring x Rp. 10.000 (Harga Jual) x 30 Hari ( 1 Bulan)
= 300.000 x 30 Hari
= 9.000.000 (Omset 1 Bulan)
Nilai Pay Back Periode :
PBP = Modal Awal (Investasi Awal) / Omset 1 bulan
= 50.000.000 / 9.000.000
PBP = 5.5 Bulan
Sehingga Pay Back Periode atau Investasi Awal suatu Usaha Makanan tersebut akan tercapai selama 5.5 Bulan, dengan Omset Satu Bulan Minimal 9 Juta Rupiah.
Contoh Kasus Payback Period
Guna memperjelas pengetahuan Anda terkait pengembalian modal, maka coba amati contoh kasus berikut ini. PT. Max Indonesia melakukan sebuah investasi dengan besaran Rp.50.000.000,00, adapun jumlah proceed per tahun adalah Rp.25.000.000,00. Maka didapat periode pengembalian besaran modal adalah sebagai berikut.
PBP = (besaran total investasi awal) / (besaran jumlah arus kas) x 1 tahun.
= (Rp.50.000.000,00) / (Rp.25.000.000,00) x 1 tahun.
= 2 tahun.
Periode pengembalian modal yang diperoleh PT. Max Indonesia usai menginvestasikan sejumlah dana ialah 2 tahun. Hal ini bermakna bahwa uang yang tertanam di dalam suatu aktiva ialah Rp.50.000.000,00 dan dapat diambil kembali dalam kisaran waktu 2 tahun. Lantas, bagaimana contoh kasus periode pengamblian modal yang mempunyai arus kas tiap tahun berbeda?
Misalnya, PT. Jaya Mandiri melakukan sebuah investasi dengan besaran Rp.100.000.000,00 dalam aktiva tetap dengan ketentuan sejumlah proceed kumulatif sebagai berikut.
- 50.000.000,00 Rp.50.000.000,00.
- 40.000.000,00 Rp.90.000.000,00.
- 30.000.000,00 Rp.120.000.000,00.
- 20.000.000,00 Rp.140.000.000,00.
Maka didapatlah sebuah periode pengembalian modal sebagai berikut.
PBP = 2 + (Rp.100.000.000,00 – Rp.90.000.000,00) / (Rp.120.000.000,00 – Rp.90.000.000,00) x 1 tahun.
= 2 + (Rp.10.000.000,00) / (Rp.30.000.000,00) x 1 tahun.
Jadi nilai dari PBP ny adalah
PBP = 2,33 tahun atau sekitar 2 tahun lebih 4 bulan.
Sampai disini pembahasan kami menganai Definisi, Rumus, Cara Menghitung PBP Payback Periode yang di rangkum dari banyak sumber semoga bermanfaat, terimakasih.