Rumus dan contoh menghitung EPS atau earning per share – Dalam analisa fundamental kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah Earning per Share (EPS). EPS atau Earning Per Share merupakan laba bersih sebuah perusahaan yang dibagi dengan saham beredar. Maksudnya adalah jika saham ABCD memiliki EPS Rp 100 itu berarti setiap satu lembar saham ABCD mengandung laba bersih Rp 100.
EPS biasanya digunakan untuk membangun kekuatan keuangan perusahaan, dan kerap dianggap sebagai salah satu variabel penting dalam menentukan nilai saham.
Selain itu, dengan menghitung EPS, perusahaan dan investor akan mendapatkan gambaran bahwa
- Semakin meningkat nilai laba per saham atau EPS setiap tahun, menandakan perusahaan tersebut semakin baik dan menguntungkan
- Dengan nilai laba per saham yang tinggi, perusahaan dapat membagikan keuntungan yang lebih banyak bagi para pemegang saham
- Perusahaan yang dapat dikatakan bertumbuh bila memiliki nilai EPS Rp 500. Artinya saham atau perusahaan tersebut menghasilkan laba sebesar Rp 500 setiap lembar sahamnya.
Namun perlu kamu ingat, perusahaan dengan laba bersih lebih besar belum tentu memiliki laba per lembar saham yang besar.
Pada artikel ini akan membahas rumus dan contoh cara menghitung earning per share atau EPS dari laporan keuangan perusahaan
Cara Menghitung EPS
EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Biasanya data yang dipakai pada total laba bersih perusahaan adalah data laba yang dapat diartribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan yang sudah terlampir di laporan keuangan.
Sementara jumlah saham yang beredar, kamu bisa cari di website resmi BEI atau bisa juga sudah terlampir pada laporan keuangan pada bagian ekuitas.
Contoh Menghitung EPS di Laporan Keuangan
Pada contoh kali ini, kita akan menggunakan saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dalam melakukan perhitungan EPS Langkah-langkahnya adalah
- Download terlebih dahulu laporan tahunan/keuangan saham ICBP di www.idx.co.id
- Kemudian buka dan cari pada laporan keuangan dua item berikut : Total Laba Bersih dan Jumlah Saham Beredar
- Seperti pada gambar ini contohnya
Jadi dari laporan keuangan laba (rugi) ICBP, yang dipakai untuk menghitung EPS adalah laba tahunan berjalan yang dapat diartribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu sebesar Rp. 6.388.477.000.000.
Sementara jumlah saham beredar ICBP dapat dilihat dari laporan keuangnnya atau data pasar BEI yaitu 11.661.908.000 lembar saham.
Setelah mendapat kedua data ini, untuk menghitung EPS dari ICBP dengan menggunakan rumus EPS diatas sehingga didapatkan
Jadi nilai EPS ICBP dari laporan keuangan tahunan 2021 adalah 548.
Sebenarnya EPS ini sudah tercantum pada laporan keuangan emiten. Coba buka laporan keuangan ICBP tadi, lihat ke bagian laporan laba (rubi) paling bawah. Kamu akan menemukan Laba per Saham atau EPS tadi
Nah sama kan? EPS contoh pertama tadi didapat 548.
Contoh kedua adalah menghitung EPS Astra Motor (ASII) dari laporan keuangan tahun 2021.
didapat Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp. 1.971.365.000.000 dan saham ASII yang beredar yang didapat dari data pasar BEI sebesar 1.924.688.333 lembar saham. Maka untuk mencari EPS ASII adalah
Jadi nilai EPS ASII dari laporan keuangan tahunan 2021 adalah 1024,25.
Seperti sebelumnya data EPS ini sudah di hitung dalam laporan keuangan ASII pada bagian bawah laporan laba (rugi) perusahaan
Kesimpulan
Nilai EPS sangat penting bagi investor karena akan menguraikan keuntungan perusahaan berdasarkan basis per saham, yang berguna untuk melacak kinerja selama periode waktu yang lama.
Selain itu, EPS juga dipakai dalam beberapa metrik penilaian, khususnya rasio harga terhadap pendapatan yang dapat dipakai sebagai cara yang paling banyak digunakan untuk membandingkan penilaian saham.
Dengan membagi harga saham saat ini dengan laba per saham, kita bisa mendapatkan dasar untuk membandingkan perusahaan dengan penilaian historisnya sendiri atau dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang industri sejenis.