Branding – Pengertian Menurut Para Ahli, Perlindungan, Fungsi, Tujuan, Unsur dan contoh kisah sukses brand IKEA, Apple, dan Nike
Sebelumnya, Jika kamu berminat ingin membeli buku, bisa kunjungi toko buku saya di shopee di link berikut ini
Branding artinya?– Kamu mungkin sering mendengar kata brand atau merk. Brand sendiri adalah merk atau nama dari sebuh produk atau jasa yang dimiliki oleh sebuah industri dan berbeda dari yang lain.
Brand sangat erat kaitannya dengan produk yang sering kita gunakan. Contohlah brand ikea , Apa yang pertama kali kamu pikirkan bila mendengar kata brand Ikea? Mungkin banyak dari kita akan berpikir kalau itu adalah tempat jual perabot rumah & furnitur kantor kan.
Apa Itu Branding?
Sebelum memahami arti branding, kamu perlu mengetahui pengertian merek/brand terlebih dahulu. Menurut American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau karakteristik lainnya dari sebuah produk atau jasa yang membedakannya dari yang lain.
Oleh karena itu, branding artinya segala usaha untuk menciptakan sebuah brand. Dengan kata lain, proses menentukan misi, visi, serta logo dapat dikategorikan sebagai branding.
Branding Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian branding menurut para ahli:
- Menurut Kotler branding artinya nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya “membedakan” dari barang atau jasa pesaing.
- Menurut Landa branding artinya telah berkembang dari sekadar merek atau nama dagang dari suatu produk, jasa atau perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari merek, seperti nama dagang, logo atau ciri visual lainnya, kini juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi dan anggapan dibenak konsumen.
- Bagi sebuah perusahaan, branding artinya tidak sekedar berfungsi sebagai corporate identity, tetapi dapat meningkatkan brand image “Citra yang terbentuk dalam benak konsumen mengenai sebuah merk tertentu” yang luar biasa, jika digarap dengan profesional.
- Menurut Neumeier branding artinya suatu pernyataan mengenai siapa “identitas” apa yang dilakukan “produk/jasa yang ditawarkan” dan mengenai kenapa suatu merek layak dipilih “keistimewaan”. Brand adalah reputasi, merek yang memiliki reputasi adalah merek yang menjanjikan, sehingga publik mempercayai dan memilih merek tersebut.
6 Unsur dalam Branding
Merk bisa direpresentasikan oleh bermacam berbagai perihal. Tetapi, keempat unsur di dasar ini tidak boleh Kamu lupakan kala melaksanakan branding:
– Misi dan Visi
Misi dan visi merupakan fondasi dari merk Kamu. Keduanya bisa dimaksud selaku berikut: Misi ialah pemecahan yang mau Kamu bagikan buat membongkar permasalahan yang terdapat, sebaliknya visi merupakan tujuan jangka panjang yang mau dicapai dengan merk Kamu.
– Logo
Logo merupakan wajah dari suatu merk. Buat menciptakannya, dibutuhkan style tulisan, warna, dan wujud yang bisa membekas dalam benak sasaran pasar Kamu.
– Jargon
Logo menghasilkan citra visual pada suatu merk, namun Kamu butuh buatnya lebih hidup dengan tutur kata. Di sinilah jargon diperlukan. Dengan memilikinya, calon pelanggan hendak lebih mengerti dengan apa yang merk Kamu mau tawarkan.
– Website
Dahulu, Kamu bisa menunjukkan citra merk dengan pamflet, billboard, dan iklan tv. Tetapi, masa digital mewajibkan tiap bisnis buat mempunyai situs formal. Apabila tidak, usaha Kamu tidak hendak populer.
– Penampilan
Penampilan dari produk juga sangat penting dalam melakukan branding. Menggunakan desain kemasan yang unik, desain yang menarik, warna yang serasi, maka akan menciptakan citra yang baik untuk produk.
– Suara
Selain penggunaan efek visual, kita dapat menggabungkannya dengan efek suara. Menggunakan suara-suara yang merdu dan indah dalam membuat sebuah video iklan, maka akan mudah diingat oleh konsumen.
Fungsi dan Manfaat Branding
Kegiatan branding sangat berarti dicoba oleh industri, sebab dengan melaksanakan branding hingga industri hendak lebih diketahui oleh warga yang diharapkan hendak jadi konsumen industri tersebut.
Tidak hanya itu, Fungsi dan Manfaat branding merupakan selaku berikut:
1. Pembeda
Terdapat banyak produk diluar situ dengan tipe yang seragam. Sebab itu fungsi branding ini merupakan selaku pembeda antara produk kepunyaan industri yang satu dengan kepunyaan industri yang yang lain.
2. Daya Tarik dan Promosi
Dengan mempunyai suatu brand, hingga kita hendak gampang dalam mempromosikan produk kita supaya jadi energi tarik buat warga. Sebab seperti itu branding sangat berarti buat industri.
3. Membangun Citra
Dengan melaksanakan branding, kita bisa membangun citra kepada warga. Terus menjadi positif nilai brand kita di mata warga, hingga terus menjadi baik pula bisnis kita.
4. Pengendali Pasar
Mempunyai brand yang kokoh mempunyai banyak keuntungan untuk industri, salah satunya merupakan mengatur pasar. Perihal ini disebabkan warga sudah memahami serta mengingat produk industri dengan baik.
5. Merek akan terkenal dengan mudah
Branding yang tepat akan membuat merek kamu terkenal. Ingat contoh Makaroni Ngehe? Bisnis tersebut berhasil membedakan brandnya dari kompetitornya yang kebanyakan memiliki ciri sama.
6. Memberikan posisi yang kuat dalam industri
Dalam jangka panjang, usaha memperkuat merek akan menempatkan bisnis kamu pada posisi yang strategis dalam industrinya.
7. Kepercayaan merek akan meningkat
Brand yang dikenal secara positif akan lebih dipercaya dan lebih mudah menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan lama juga akan betah berbisnis dengan kamu jika kualitas dan citra merek terjaga.
8. Mendukung pemasaran merek itu sendiri
Usaha pemasaran kamu akan lebih mudah jika memiliki merek yang sudah dipercaya. Konsumen yang puas dengan produk atau layanan kamu akan cenderung merekomendasikannya ke orang lain.
Beberapa Contoh Kisah Branding Sukses
Apple
Terlepas dari apa yang orang-orang katakan tentang Apple pasca perginya Steve Jobs, Apple tetap merupakan contoh branding yang kuat. Bahkan, Apple adalah brand yang selalu jadi contoh dalam kerangka Golden Circle-nya Simon Sinek – why dulu, baru how dan what.
Artinya, konsumen memilih Apple bukan semata-mata karena produk apa yang mereka tawarkan, tapi “mengapa memilih Apple”. Hingga saat ini, Apple tetap menjadi yang terdepan dalam desain cantik nan inovatif, yang membuatnya jauh berbeda dari apa yang brand-brand lain tawarkan.
Dan pesan yang disampaikan Apple lewat brand-nya adalah: Jika kamu pengguna Apple, kamu juga orang yang inovatif, penuh imajinasi, dan kreatif – sama seperti brand Apple itu sendiri.
Di samping itu, Apple memprioritaskan value atau nilai dari produk mereka, serta koneksi yang dibangun antara brand dengan konsumen sebagai fokus utama branding mereka. Dengan begitu, mereka juga mengesampingkan faktor harga.
Nike
Nike mengawali bisnis mereka dengan fokus pada performa dan inovasi. Mereka lah yang pertama kali menemukan dan memperkenalkan waffle shoe, serta membangun brand mereka dengan menyasar para atlet.
Akan tetapi, saat ini produk-produk Nike telah berkembang jauh, seperti yang barangkali sudah kamu sadari setiap kali kamu memasuki toko resmi Nike. Dari yang awalnya hanya sepatu olahraga, sekarang mereka mampu menawarkan baju atletik yang mampu meningkatkan performa pemakainya.
Branding dan pesan yang disampaikan Nike fokus pada empowerment. Hal ini dipertegas dengan jargon mereka – “Just Do It” – hingga nama Nike yang berasal dari Dewi Kemenangan dalam mitologi Yunani.
Dan apabila kamu perhatikan, seluruh model dan atlet dalam iklan-iklan Nike sama sekali tidak menunjukkan wajah ceria atau tersenyum sumringah. Justru mereka menunjukkan ekspresi serius – karena Nike adalah produk untuk menunjang aktivitas fisik agar kamu bisa memberikan performa yang terbaik.
Dengan begitu, meskipun kamu bukan atlet sekalipun – amatir maupun profesional – Nike adalah brand yang dapat mendukung performa kamu selayaknya atlet sungguhan. Dan pesan ini pun disampaikan dengan jelas lewat sederet kampanye branding mereka.
Brand IKEA
Dikutip dari laman merdeka, Pada awalnya brand IKEA bukanlah toko perabot rumah tangga. Produk awal yang dijual IKEA adalah produk-produk kecil seperti pigura.
Bisnisnya terus berkembang. Pada 1956, Kampard berinovasi dengan menjual perabot sebelum dirakit. Idenya ini membuat produk perabotnya dijual lebih murah.
Menurut Gladwell, Kampard adalah seorang yang teliti, berpikiran terbuka, dan tidak mudah dipengaruhi. Kombinasi ketiga sifatnya ini membuat Kampard menjadi seorang inovator yang tidak takut gagal semenjak awal karir usahanya.
Pada awal brand IKEA berdiri, Kampard sempat kesal pada pemerintah Swedia yang membebankan pajak besar meski pada usaha kecil menengah seperti miliknya. Maka dari itu, dia memindahkan pabriknya ke Denmark pada 1973. Sementara, kantor pusat IKEA berada di Belanda hingga saat ini.
Kampard tidak pernah ingin membesarkan brand IKEA dengan melantai di bursa saham. Sebab, menurutnya, keberlanjutan suatu usaha bergantung pada perencanaan jangka panjang.
Berdasarkan informasi Wealth X, Kampard tidak pernah meminjam uang atau menjual saham perusahaan hingga IKEA diserahkan pada yayasan bentukannya untuk dikelola. “Saya tidak ingin IKEA bergantung pada institusi keuangan manapun,” ujarnya.
Sikap ‘bebal’ Kampard juga ditunjukkan oleh gaya hidupnya yang sangat sederhana. Dia tidak pernah tergiur untuk foya-foya. Kampard selalu menggunakan penerbangan kelas ekonomi, tinggal di hotel murah, dan mengendarai mobil yang sama selama 20 tahun.
Saat ini, IKEA telah membuka 370 gerai di 47 negara. Sampai akhir hayatnya di usia 91 tahun, Kampard tetap bekerja sebagai pimpinan di brand IKEA. “Saya punya banyak pekerjaan hingga tidak ada waktu untuk meninggal,” tuturnya.
Dalam buku autobiografi yang dia tulis pada 1998 silam untuk menjelaskan sejarah IKEA, Kamprad menceritakan bahwa dirinya sering mengunjungi pasar sayur di jalan jelang toko-toko tutup agar bisa mendapat harga lebih murah. Dia bahkan disebut masih suka makan di restoran yang murah.
Kesimpulan
Branding sangat berarti dicoba oleh industri buat bisa menghadirkan produk kepada warga selaku calon konsumen. Dengan melaksanakan branding diharapkan warga bisa tertarik kepada produk kita, berupaya buat memakainya, sampai jadi pelanggan senantiasa produk kita.
Tidak semudah itu industri bisa menanamkan merek produk ke dalam benak warga. Tetapi, bersamaan berjalannya waktu dan intensitas dalam melaksanakan branding, diharapkan warga hendak siuman hendak merek yang dipasarkan.