Berikut ini cara menghitung bunga majemuk seperti definisi, rumus dan contoh kasus dalam kehidupan sehari hari yang menggunakan pemajemukan
Bila bunga tunggal adalah bunga yang selalu tetap nilainya, maka bagaimana dengan bunga majemuk? Bunga majemuk adalah bunga yang akan diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode-periode sebelumnya.
Dengan bunga tunggal, jumlah yang diperoleh (untuk uang yang diinvestasikan) atau karena (untuk uang pinjaman) dalam satu periode tidak mempengaruhi perhitungan pokok atau bunga di periode selanjutnya.
Namun, biasanya bunga pinjaman tidak dihitung dengan bunga tunggal. Dalam praktiknya, bunga dihitung menggunakan metode bunga majemuk. Untuk pinjaman, bunga apa pun yang terhutang bukan bantuan pada akhir tahun ditambahkan ke saldo jatuh tempo.
Jadi, bunga tahun berikutnya dihitung berdasarkan saldo yang belum dibayar termasuk bunga yang belum dibayar dari periode sebelumnya.
Dengan demikian, bunga majemuk dapat dianggap sebagai bunga di atas bunga. Ini membedakan bunga majemuk dari bunga tunggal. Anda harus mengasumsikan bahwa suku bunga adalah suku bunga majemuk.
Beberapa pengecualian akan dengan jelas menyatakan penggunaan “bunga sederhana”.
Jadi cara menghitung bunga majemuk diperoleh rumus untuk menghitungnya:
Atau menggunakan tabel bisa dengan rumus
Mencari nilai bunga (Rp) yang didapat
Notasi-Notasi yang digunakan:
- P = Nilai Sekarang (Present Worth)
- F = Nilai Mendatang (Future Worth)
- I = Bunga (Rp)
- i = Suku bunga efektif per periode (%)
- n = Banyak periode pemajemukan
Contoh
Budi mendepositokan uangnya sebesar Rp. 500.000,00 di suatu bank untuk jangka waktu 3 tahun. Apabila bunga yang diberikan bank ini 10% per tahun, berapa jumlah uang Budi pada akhir tahun ke -3 ?
Pembahasan
Jumlah uang yang diterima Budi pada akhir tahun ke-3 adalah
Jadi budi akan menerima uang sebesar Rp. 665.500,00 pada akhir tahun ke-3
Contoh
Suatu modal sebesar Rp 100.000.00 dibungakan selama 3,5 tahun atas dasar bunga majemuk 4,5% tiap triwulan. Tentukanlah nilai akhir modal tersebut.
Pembahasan
1 triwulan = 3 bulan
1 tahun = 4 triwulan
3,5 tahun = 3,5 x 4 = 14, n = 14
Nilai akhir modal:
Contoh
Ayah mendepositokan uang di Bank sebesar Rp 10.000.000,00 selama 10 tahun dengan suku bunga majemuk 5% per tahun. Besarnya bunga yang ia dapatkan pada tahun ke – 10 adalah….
Pembahasan
Bunga yang didapatkan pada tahun ke-10:
Jadi Ayah mendapat besaran bunga pada tahun ke-10 adalah Rp. 780.000,00
Contoh
Budi mendepositokan uangnya sebesar Rp. 10.000.000,00 di suatu bank untuk jangka waktu 5 tahun. Apabila bunga yang diberikan bank ini 8% per tahun dan dimajemukkan setiap 1/3 tahun, berapa jumlah uang Budi pada akhir tahun ke -5 ?
Pembahasan
dimajemukkan 1/3 tahun artinya setiap tahun dimajemukkan sebanyak 3 kali sehingga suku bunga menjadi 8%/3=2,6667%, maka
Jadi akhir tahun ke-5 Budi akan menerima uang sebesar Rp. 14.840.000,00
Nilai Tunai Modal (Pokok)
Nilai tunai modal (pokok) adalah suatu nilai modal beberapa bulan/tahun yang akan datang diperhitungkan sekarang dengan suku bunga yang sudah ditentukan.
Contoh
Nilai uang sebesar Rp 500.000,00 akan dibayarkan 10 tahun lagi atas dasar bunga majemuk 6% setahun. Tentukan nilai tunai modal tersebut!
Pembahasan
Jadi nilai modal atau P adalah Rp. 279.205,00
Contoh
Rangkaian pembayaran berikut akan membayar hadiah sejumlah 1400
Pembahasan
Kesimpulan
jadi, cara menghitung bunga majemuk (Compound Interest) tidak seperti menghitung bungan tunggal (Simple Interest)pada pembahasan sebelumnya. cukup sampai disini pembahasan kita mengenai Bunga Majemuk jika ada pertanyaan bisa ditanyakan di kolom komentar dibawah. Semogaa bermanfaat!!!