Apa itu Dividen? Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Sebelumnya, Jika kamu berminat ingin membeli buku, bisa kunjungi toko buku saya di shopee di link berikut ini
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Jika perusahaan membukukan laba yang besar, perusahaan dapat membagikan laba tersebut kepada pemegang sahamnya dalam bentuk dividen
Dalam dunia investasi saham, pembagian deviden adalah mengacu pada pembagian laba suatu perusahaan kepada para investor saham berdasarkan porsi saham yang dimiliki. Jumlah laba yang dibagikan dapat diketahui dari laporan kinerja keuangan perusahaan.
Secara definisi Kebijakan deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan).
Menurut Bambang Riyanto (2001: 281) mendefinisikan kebijakan deviden adalah sebagai “politik yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan (laba ditahan).
Faktor Mempengaruhi Kebijakan Dividen
1. Posisi likuiditas Perusahaan
Likuiditas perusahaan sangat besar pengaruhnya terhadap investasi perusahaan dan kebijakan pemenuhan kebutuhan dana. Dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan, akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi dua pilihan, yaitu perusahaan membiayai hutang itu pada saat jatuh tempo atau menggantikan dengan jenis surat berharga yang lain. Jika keputusannya membayar hutang tesebut, maka biasanya perlu untuk menahan laba.
3. Tingkat Ekspansi Aktivas
Semakin cepat suatu perusahaan berkembang, semakin besar kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya, perusahaan cenderung untuk menahan laba daripada membayarkannya dalam bentuk deviden.
4. Stabilitas Laba
Suatu perusahaan yang mempunyai laba stabil sering kali dapat memperkirakan berapa besar laba dimasa yang akan datang. Perusahaan seperti ini biasanya cenderung membayarkan “DPR” yang tinggi, daripada perusahaan yang labanya berfluktuasi. Dividen yang lebih rendah akan mebih mudah untuk dibayar apabila laba menurun pada masa yang akan datang.
Jenis – Jenis Dividend
Pemberian dividen kepada owner saham suatu industri nyatanya mempunyai jenis yang beragam. Perbandingan wujud pemberian tersebut didetetapkan oleh keahlian dan posisi industri.
Secara universal, terdapat 5 jenis dividen yang termasuk pembagian dividen saham yang digunakan secara umum oleh perusahaan, diantaranya:
Dividen Tunai
Pembagian dividen saham jenis pertama yang kerap dicoba oleh industri merupakan dividen tunai. Cocok dengan namanya, pemberian dividen tunai dicoba dalam wujud cash ataupun uang tunai buat para owner sahamnya serta jadi yang sangat banyak digunakan oleh industri.
Owner saham pula lebih berminat pada industri yang memberikan dividen jenis ini sebab keuntungan dapat langsung dipergunakan. Tidak ayal mayoritas industri dengan sistem saham memberikan dividen dengan jenis ini sebab memanglah lebih sederhana serta diminati oleh investor.
Dividen Saham
Pembagian dividen saham jenis yang kedua merupakan dividen saham, ialah pemberian keuntungan industri dalam wujud akumulasi saham. Maksudnya, nilai saham yang dipunyai oleh pemegang saham hendak terus menjadi bertambah bersamaan bertambahnya laba industri.
Dikala industri memberlakukan pemberian dividen saham, hingga posisi likuiditasnya cenderung senantiasa ataupun tidak berganti. Alasannya, pemberian dividen dicoba dengan menaikkan nilai saham para investor serta tidak memakai arus kas semacam pada dividen jenis tunai.
Dividen Barang
Berikutnya terdapat dividen benda yang pemberiannya berbentuk benda ataupun jenis aktiva lain yang bukan kas. Industri yang memberlakukan dividen jenis ini wajib bisa membenarkan benda yang diberikan dapat dipecah. Dalam kata lain, dividen benda wajib mempunyai bagian yang bertabiat homogen ataupun satu macam.
Tidak cuma itu, pemberian dividen benda pula butuh dipertimbangkan dengan baik supaya tidak mengusik kinerja ataupun produktivitas industri. Dengan begitu, industri bisa senantiasa tumbuh serta menaikkan nilai keuntungan yang dapat diperoleh.
Dividen Skrip
Dividen pula dapat dibayarkan dengan wujud janji utang ataupun skrip. Lewat skrip tersebut, industri mencantumkan hak owner saham yang nantinya hendak dibayarkan beserta waktu buat jatuh temponya. Secara pendek, dividen skrip ini ialah fakta utang industri buat membayarkan dividen dalam kurun waktu yang sudah didetetapkan.
Liquidating Dividend
Yang terakhir, liquidating dividend, pemegang saham hendak menerima dividen yang berasal dari laba ataupun keuntungan yang didapatkan industri. Hendak namun, pemberian dividen jenis ini kerapkali membuat modal industri jadi menurun. Jadi, pembagian liquidating dividend tidak sering dicoba oleh industri.
Cara Mendapatkan Dividen
Dikala memutuskan buat membagikan dividen, ada sebagian prosedur yang wajib dicoba oleh industri. Prosedur tersebut dibagi dalam sebagian tanggal berarti saat sebelum kesimpulannya dividen bisa diterima oleh para owner saham industri.
Tanggal Pengumuman (Declaration date)
Cara mendapatkan dividen saham prosedur awal merupakan tanggal pengumuman yang menginformasikan wujud dan besaran dividen yang hendak didapatkan oleh owner saham. Tanggal pengumuman ini pula mengumumkan kapan dividen nantinya hendak diberikan dan sebagai syarat mendapatkan dividen saham.
Tanggal Pencatatan (Date of record )
Sehabis itu, industri hendak mengumumkan tanggal pencatatan, ialah pendataan tentang nama para owner saham yang berhak menerima dividen. Jadi, owner saham yang namanya tidak terdata di tanggal pencatatan tidak hendak mendapatkan dividen yang hendak diberikan oleh industri .
Tanggal Cum Dividen
Cara mendapatkan dividen saham prosedur yang ketiga merupakan tanggal cum dividen, ialah hari terakhir dikerjakannya perdagangan saham yang mempunyai hak memperoleh dividen. Perihal ini mencakupi dividen dalam wujud cash maupun saham.
Ex Dividen
Bersinambung ke tanggal ex dividen yang berarti dividen tidak lagi menempel pada saham yang masih diperjualbelikan. Dalam kata lain, investor yang baru membeli saham industri sehabis pengumuman tanggal ini tidak hendak memperoleh dividen di periode yang berlangsung.
Tanggal Pembayaran(Payment date)
Cara mendapatkan dividen saham paling terakhir, terdapat tanggal pembayaran ataupun payment date dimana industri membagikan dividen cocok yang diumumkan tadinya kepada para owner saham.
Jadi, pemegang saham yang namanya tercantum pada pendataan investor yang berhak menerima dividen bisa mengambilnya pada tanggal ini.
Rumus Cara Menghitung Dividen Saham
Dalam cara menghitung dividen saham, terdapat 3 elemen dasar yang wajib dimengerti, ialah keuntungan bersih industri ataupun EPS, rasio pembayaran dividen ataupun DPR, serta jumlah saham yang tersebar. Kala EPS telah dikenal, industri bisa memastikan persentase DPR yang bakal diberikan ke owner saham. Penentuan nilai DPR tersebut dicoba lewat RUPS.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap investor saham akan mendapatkan dividen dalam jumlah berbeda. Biasanya, penghitungannya dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Metode menghitung jumlah dividen pada dasarnya lumayan simpel. cara menghitung dividen saham bisa dihitung dengan rumus:
Total jumlah dividen yang akan dibagi = laba bersih x persentase rasio pembayaran dividen (%)
Nah, dari rumus tersebut, nantinya Anda bisa menentukan jumlah dividen per saham melalui rumus berikut ini:
Jumlah dividen per saham= total nominal dividen : jumlah saham beredar
Nahh, Sampai disini pembahasan kami mengenai apa itu deviden, deviden adalah, dan faktor, jenis, cara menghitung dividen saham yang kami rangkum dari berbagai sumber lain. Semoga bermanfaat