Jenis Uang, Pengertian, Fungsi, dan Teori Nilai Uang – Keberadaan uang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sejak dulu hingga sekarang. Berikut pengertian, sejarah, fungsi, dan jenis uang. Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Uang milik negara satu dengan negara atau wilayah yang lain tentu berbeda.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan uang semakin ringkas dan juga semakin fleksibel. Bahkan beberapa uang juga bisa digunakan di negara lainnya.
Meskipun hanya terbuat dari kertas atau koin, tetapi dengan uang tersebut kita bisa membeli apa saja yang kita mau, misalnya membeli tiket bioskop, skincare, pakaian, dan lain sebagainya. Karena memiliki kemampuan untuk diterima secara umum, maka tak heran uang menjadi sangat berharga, dapat dikatakan bahwa uang merupakan alat tukar sah yang dapat diterima secara umum.
Ngomong-ngomong tentang uang, yuk kita cari tahu pengertian, fungsi, sejarah, dan jenis uang yang perlu diketahui!
Sejarah Uang, Apa itu Uang?
Menurut kamu, gimana sih awalnya uang bisa diterima oleh banyak orang? Jadi, kalau kita bicara tentang awal mulanya, maka kita akan kembali ke zaman 6000 SM. Pasalnya, di zaman itu orang-orang masih belum mengenal yang namanya uang nih, guys!
Lalu, bagaimana ya, mereka melakukan transaksi?
Seperti yang kita ketahui, mata pencaharian di zaman dahulu kebanyakan sebagai petani, pemburu, dan pelaut. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhannya mereka melakukan transaksi dengan cara menukar barang satu dengan barang lainnya.
Sebagai contoh, kamu memiliki buah apel dan kebetulan banget hari ini kamu ingin makan ayam goreng. Untuk mendapatkan ayam goreng, kamu harus temukan orang yang memiliki ayam, lalu tukar apel dengan ayamnya. Kejadian tukar-menukar barang ini pun disebut juga sebagai coincidence of wants.
Syarat terjadinya tukar-menukar barang adalah harus menemui kesepakatan antara dua belah pihak atau disebut juga dengan double coincidence of wants. Jadi, dapat dikatakan barter tidak akan terjadi apabila tidak ditemukan dua kesepakatan.
Oleh karena itulah, manusia mulai mencoba untuk menemukan alat yang bisa menjadi perantara transaksi sekaligus bisa diterima oleh siapapun.
Lalu, sekitar tahun 2000 SM orang-orang mulai mencari-cari barang apa yang bisa digunakan sebagai alat transaksi. Sejarawan pun menemukan banyak jenis alat tukar yang berbeda di setiap wilayah dan negara seperti kerang, garam, kulit binatang, dan lainnya.
Meski begitu, ternyata masih ada kesulitan yang ditemukan nih guys, seperti standarnya yang berbeda, barang yang tidak tahan lama, dan barang yang sulit dibagi. Oleh karena itu, manusia masih mencoba untuk mencari barang apa yang bisa digunakan sebagai alat transaksi.
Hingga tahun 1000 SM-400 M, manusia mulai menemukan teknologi untuk menambang dan mengolah logam. Dengan begitu, orang-orang pun mulai menggunakan emas dan perak sebagai alat transaksi.
Alasan digunakannya perak dan emas yakni karena tahan lama dan langka. Namun, orang-orang masih mengeluh nih, karena masih kesulitan ketika harus membawa emas dan perak ke mana-mana.
Akhirnya, di tahun 400 M -1450 M manusia mulai menemukan cara lain yaitu dengan menyimpan emas dan perak di tempat yang aman sekaligus dijamin oleh pemerintah dan sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan surat kepemilikan (representative money). Nah, surat inilah guys, yang dijadikan sebagai uang.
Namun lama-kelamaan, jumlah emas tidak bisa memenuhi jumlah transaksi yang terjadi sehingga emas tidak digunakan lagi sebagai penjamin bagi uang yang beredar. Dengan begitu, uang yang beredar nilainya pun hanya dijamin oleh pemerintah saja serta dipercaya dan diterima secara umum.
Okee, kita udah tau sejarah dari uang itu sendiri. Tapi kita belum tau nih apa arti uang tersebut. Jadi, uang digunakan manusia untuk melakukan berbagai transaksi. Berbeda dengan sistem barter, penggunaan uang membuat manusia lebih mudah menilai harga dari suatu barang tanpa kesulitan. Oleh karena itu, uang memiliki fungsi sebagai pengukur nilai.
Fungsi Uang
Pengertian dan fungsi uang dalam perekonomian dibagi menjadi dua yaitu fungsi utama dan fungsi turunan. Fungsi utama uang tentu saja sebagai alat tukar (medium of exchange) dan sebagai satuan hitung (measure of value).
Sementara itu, fungsi turunan uang adalah sebagai alat pembayaran selain barang dan jasa contohnya membayar pajak. Selain itu, fungsi turunannya adalah sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan, dan pemindah kekayaan.
Jenis Uang
Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang diartikan sebagai alat tukar yang diterima secara umum dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sementara dalam ilmu ekonomi modern, definisi uang adalah sesuatu yang tersedia dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, serta kekayaan berharga lainnya dan untuk membayar utang. Dengan kata lain nilai uang di era modern dianggap berharga dan kebutuhan dalam hidup.
Berdasarkan jenisnya, nilai uang dibagi menjadi tiga jenis, di antaranya adalah:
1. Jenis Uang Berdasarkan Nilainya
- Full bodied money (bernilai penuh) adalah ketika nilai intrinsik dan nilai nominalnya sama, contohnya emas dan perak.
- Representative money dan fiat money adalah ketika nilai intrinsik lebih kecil dibanding nilai nominalnya, contohnya uang kertas.
2. Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkan
Jenis uang berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya yang terbagi atas uang kartal dan uang giral. Penjelasan dari masing-masing jenis uang tersebut dijelaskan di bawah ini :
- Uang kartal adalah uang yang diterbitkan langsung oleh Bank Indonesia dan dijamin oleh Undang-Undang.
- Uang giral adalah uang yang dibuat oleh Bank Umum contohnya cek, giro, kartu ATM, dan mobile banking.
3. Jenis Uang Berdasarkan Bahannya
Uang logam dan kertas adalah pembagian uang berdasarkan bahannya. Definisi dari uang logam dan uang kertas itu sendiri ada pada poin dibawah ini :
- Uang kertas adalah jenis uang yang terbuat dari kertas.
- Uang logam adalah jenis uang yang terbuat dari emas maupun perak.
4.. Jenis Uang Berdasarkan Wilayah Penggunaannya
- Uang lokal adalah jenis uang yang cakupannya hanya satu negara saja, misalnya Rupiah yang hanya berlaku di Indonesia.
- Uang regional merupakan uang yang hanya berlaku di wilayah tertentu saja. Salah satu contoh uang regional adalah Euro yang berlaku di wilayah Uni Eropa, di mana negara-negara di Eropa bisa memilih menggunakan antara Euro ataupun mata uang negaranya sendiri.
- Uang Internasional adalah jenis uang yang berlaku secara internasional, contohnya Dollar Amerika.
Syarat Uang
Seperti yang kita ketahui, tidak semua benda dapat dijadikan sebagai uang. Pasalnya, suatu benda dapat dijadikan sebagai uang apabila telah memenuhi beberapa syarat. Lalu, apa saja sih, syarat dan kriteria uang tersebut?
- Acceptability, kriteria atau persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah acceptability dan cognizability. Lalu apa sih acceptability dan cognizability itu? Uang disenangi dan dapat diterima masyarakat umum disebut syarat acceptability, sedangkan cognizability berarti uang dapat diketahui secara umum oleh orang banyak.
- Durability, artinya uang haruslah tahan lama dan tidak mudah rusak.
- Stability of value, artinya nilai uang harus stabil dalam waktu yang lama.
- Portability & storable, portability adalah uang harus mudah dibawa agar dapat berpindah dari satu tangan ke tangan lain dan storable berarti uang harus memiliki bentuk fisik yang tidak terlalu besar agar mudah disimpan.
- Divisibility, artinya uang harus bisa dibagi menjadi bagian kecil tetapi tidak mengurangi nilai.
- Uniformity, artinya uang yang beredar haruslah sama atau seragam.
- Scarcity, artinya hanya ada satu lembaga khusus yang menerbitkannya.
Standar Uang
Standar uang dibagi menjadi dua macam yaitu standar logam dan standar kertas.
1. Standar Logam
- Standar monometalisme berarti hanya menggunakan satu standar, contohnya hanya menggunakan standar emas atau menggunakan standar perak saja.
- Standar bimetalisme berarti menggunakan dua standar, yakni bisa menggunakan emas dan perak sekaligus.
2. Standar Kertas
Standar uang selanjutnya, ada yang namanya standar kertas. Di Indonesia sendiri, kita menggunakan standar kertas dan tidak menggunakan standar logam.
Teori Nilai Uang
Di dalam perkembangannya, banyak teori mengenai nilai uang yang disebutkan oleh para ahli nih, guys! Nah, berikut ini adalah teori-teori nilai uang menurut para ahli!
- Teori Logam/Katalistik dari Adam Smith, menurutnya uang berharga di mata masyarakat karena terbuat dari logam sehingga ada nilainya.
- Teori Kuantitas dari David Ricardo, menurutnya perubahan nilai uang disebabkan oleh perubahan jumlahnya. Semakin banyak jumlahnya, maka nilainya semakin turun.
M= K x P
Keterangan:
M= Uang beredar
K= Konstanta
P= Harga barang
- Teori Kuantitatif dari Irving Fisher, menurutnya uang tidak hanya berhubungan dengan tingkat harga, tetapi juga berhubungan dengan kecepatan perputaran dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
M x V = P x T
Keterangan:
M= uang beredar
V= kecepatan uang beredar
P= harga
T= barang yang diperjualbelikan
- Teori Pendapatan dari J. M. Keynes mirip dengan teori dari Irving Fisher. Namun, perbedaannya hanya pada velocity-nya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain motif untuk berjaga-jaga, motif spekulasi, serta motif transaksi.
M x V = P x T
Keterangan:
M= uang beredar
V= kecepatan pendapatan beredar
P= harga
T= barang yang diperjualbelikan
- Teori Persediaan Kas dari Alfred Marshall tidak mempertimbangkan tentang velocity melainkan lebih mempertimbangkan pendapatan.
M= K x P x I
Keterangan:
M= uang beredar
K= konstanta
P= harga barang
I= Pendapatan