Dikutip dari Bisnis.com. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi pertumbuhan investor pasar modal yang mencapai 93 persen menjadi 5,82 juta orang per Juli 2021. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan pasar modal Indonesia masih mampu bertahan dari dampak pandemi dan menunjukkan kinerja yang terus membaik.
OJK mengapresiasi seluruh insan pasar modal yang telah berperan aktif mendukung pertumbuhan pasar modal di Indonesia agar terus berperan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Menurut Wimboh, pandemi Covid 19 menyebabkan mobilitas masyarakat terbatas sehingga terjadi penurunan konsumsi di masyarakat. Dan berdampak meningkatnya disposable income yang mengendap dalam bentuk simpanan di perbankan.
Selainnya, kebijakan fiskal dan moneter juga berdampak meningkatkan likuiditas di pasar. “Implikasi dari kebijakan dimaksud adalah membuat masyarakat memiliki dana berlebih yang siap diinvestasikan. Masyarakat kemudian mencari alternatif investasi lain yang memberikan return lebih tinggi, salah satunya instrumen pasar modal,” imbuhnya.
Hingga Juli 2021, investor pasar modal meningkat menjadi 5,82 juta orang, naik 93 persen year on year (yoy). Investor didominasi oleh investor ritel berumur 30 tahun kurang atau investor milenial. Pertumbuhan investor tersebut mencapai 2 kali lipat sejak awal pandemi. Di mana hal ini mencerminkan tingginya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia.
Penggalangan Dana di Pasar Modal Hampir Rp118 Triliun industri pasar modal masih dalam kondisi yang stabil di tahun 2021. IHSG hingga 9 Agustus 2021 tercatat menguat ke level 6.127,46 atau tumbuh 2,48 persen year to date (ytd) dengan aliran dana non-residen tercatat masuk sebesar Rp18,24 triliun (ytd).
Sumber : Bisnis.com