Mungkin kamu pernah merasakan akibat dari manajemen keuangan yang kurang baik saat terlambat membayar sewa atau terjerat utang kartu kredit. Untuk membantu anak-anakmu menghindari masalah ini, mulailah mengajarkan literasi keuangan kepada mereka sekarang.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak kebiasaan keuangan terbentuk sejak usia tujuh tahun. Jika kebiasaan baik tidak terbentuk sejak dini, akan lebih sulit untuk membimbing mereka ke arah yang benar. Berikut adalah tujuh kegiatan Sehari-hari yang Mengajarkan Anak-anak Tentang Uang.
Biarkan Mereka Meraih Uang Saku Sendiri
Ketika anak-anak harus bekerja untuk mendapatkan uang mereka, mereka akan belajar untuk menggunakan uang dengan lebih bijaksana. Banyak orangtua memberikan uang saku mingguan sebagai imbalan atas pekerjaan rumah tangga. Uang saku juga bisa membantu mengajarkan keterampilan perencanaan anggaran.
Aplikasi seperti BusyKid dan Greenlight yang mengutamakan keluarga memungkinkanmu menetapkan jumlah uang untuk setiap tugas dan mengirimkan dana tersebut ke akun mereka dengan beberapa ketukan cepat di ponselmu.
Dorong Pekerjaan Paruh Waktu
Sekolah menengah atas bisa menjadi waktu yang sibuk bagi remaja, dengan tugas rumah dan kegiatan ekstrakurikuler, tetapi jika mereka bisa menyisihkan sedikit waktu untuk bekerja di kafe atau toko, itu mungkin akan membawa manfaat bagi mereka.
Anak-anakmu yang berada di sekolah menengah pertama atau awal sekolah menengah atas bisa mendapatkan uang tambahan dengan merapihkan halaman atau mengajak jalan anjing tetangga. Situs web seperti Nextdoor dan surat kabar dari asosiasi pemilik rumahmu bisa menjadi cara efektif untuk terhubung dengan penduduk yang membutuhkan bantuan.
Berkontribusi dalam Pembelian
Setiap orangtua tahu bagaimana rasanya dibanjiri permintaan akan mainan atau permainan video tertentu. Anak-anak yang lebih kecil, terutama, belum mengerti bahwa setiap bulan kamu hanya memiliki sejumlah uang untuk pembelian hal-hal yang tidak terlalu penting.
Mendorong anak-anak untuk membayar setengah dari biaya sebuah set Lego baru atau aksesori American Girl akan memberi mereka gambaran lebih baik tentang berapa harga barang-barang tersebut.
Jadikan Ini Sebagai Permainan
Permainan papan bisa membantu anak-anak belajar tentang pentingnya berhemat. Payday adalah salah satu permainan terbaik untuk mengajarkan keterampilan pengelolaan uang yang berharga di mana pemain harus memastikan uang mereka cukup untuk menghadapi biaya-biaya. Mereka bisa membeli barang, mengambil pinjaman, dan belajar merencanakan anggaran.
Monopoli juga memberikan pelajaran berharga, dengan peserta memilih properti atau strategi pembelian yang memberikan hasil terbaik dan mempertimbangkan risiko versus imbalan setiap langkah yang mereka ambil.
Buka Rekening Bank
Celengan cocok untuk anak-anak yang lebih kecil, tetapi ketika mereka sudah masuk sekolah dasar, pertimbangkan untuk membuka rekening anak di bank. Ini adalah cara untuk menanamkan pentingnya secara bertahap membangun tabungan mereka dan memperkenalkan mereka pada dunia perbankan.
Ketika mereka mulai mendapatkan uang, ajarkan tentang konsep nilai waktu uang atau bantu mereka membuka rekening Roth IRA. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk membantu dengan program penggandaan tabungan.
Kenalkan Investasi
Salah satu kunci kesehatan keuangan jangka panjang adalah mengetahui cara berinvestasi dengan bijaksana dalam saham dan obligasi, dan belajar tentang itu sebelum mereka memulai pekerjaan penuh waktu pertama. Buka akun kepercayaan kecil di perusahaan pialang di mana mereka bisa ikut serta dalam pengelolaan investasi.
Pada akhirnya, aset tersebut akan berada di bawah kendali mereka ketika mereka mencapai usia dewasa.
Lakukan Percakapan Jujur tentang Uang
Bersikaplah terbuka dan jujur tentang keuangan keluarga. Orangtua sering khawatir bahwa kejujuran yang berlebihan hanya akan menyebabkan kekhawatiran, terutama saat menghadapi kehilangan pekerjaan atau masalah keluarga lainnya. Anak-anakmu akan lebih siap mengatasi masalah mereka jika mereka tahu bagaimana meresponsnya.
Bicarakan tentang tetap berpegang pada anggaran dan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting saat menghadapi masa sulit.
