Menghitung ROE dari Laporan Keuangan – ROE (Return on Equity) adalah salah satu rumus yang digunakan sebagai ukuran performa suatu perusahaan ketika menghasilkan keuntungan atau laba. Rumus menghitung ROE tersebut biasanya digunakan bagi yang terjun dalam dunia investasi atau juga dalam bisnis. Lalu bagaimana cara menghitung ROE?
Sebelum contoh cara menghitung ROE ada baiknya, kita mengetahui apa itu ROE dan kenapa kita harus menghitung ROE, dan apa manfaat dari REO tersebut!
Baca Juga: Cara Menghitung PBV dari Laporan Keuangan
Apa Itu Return on Equity
ROE (Return On Equity) atau dalam bahasa indonesia Rasio Pengambilan Ekuitas adalah Rasio Profitabilitas yindikator yang mengukur seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan modal (ekuitas) buat menghasilkan laba (profit).
Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba bersih (net income) dengan ekuitas (total equity) dari laporan keuangan, atau ditulis
Bisa dibilang rumus ROE tersebut menyediakan informasi seberapa tinggi tingkat pengembalian yang diterima investor atas modal yang diinvestasikan.
Fungsi Menghitung ROE
Dari hasil dari perhitungan ROE (Return on Equity) tersebut akan menjadi tolak ukur dari untuk:
- ROE tersebut menyediakan informasi seberapa tinggi tingkat pengembalian yang diterima investor atas modal yang diinvestasikan,
- ROE berperan dalam mengukur seberapa sukses manajemen dalam mengelola usaha atau bisnis,
- Semakin besar persentase ROE, semakin produktif suatu perusahaan. Sebaliknya, persentase ROE yang kecil menjadi pertanda kalau perusahaan gak bisa mengoptimalkan modal dari investor (ekuitas),
- ROE akan menggambarkan ke investor apakah modal yang diinvestasikan digunakan sebaik-baiknya buat mencetak laba atau justru sebaliknya,
- Kenaikan ROE yang terus-menerus menjadi informasi kalau perusahaan telah menemukan cara efektif dalam mendatangkan laba tanpa perlu banyak modal. Sebaliknya, ROE yang turun menjadi sinyal kalau ada yang salah dalam manajemen perusahaan.
Artinya semakin tinggi rasionya maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Tentu saja akan menjadi daya tarik sendiri bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih perusahaan yang memiliki nilai rasio ROE yang tinggi dibandingkan perusahaan sejenis.
Contoh Menghitung ROE di Laporan Keuangan
Contoh perhitungan ROE pada laporan keuangan tahunan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI) tahun 2021. Cara mencari data laba dan ekuitas pada laporan keuangan:
Penyebutan kode saham bukan untuk rekomendasi buy, sell, atau hold ya! Hanya sebagai contoh dalam perhitungan ROE, jadi lakukan riset sebelum mengambil keputusan buy atau sell
DISLAIMER ON
- Pertama kamu perlu mendownload laporan keuangan dari situs resmi BEI di www.idx.co.id atau klik disini,
- Setelah itu kamu cari menu laporan keuangan dan download,
- Setelah mendapatkan data laporan keuangan, kamu cari data total ekuitas dan laba, sehingg diperoleh,
Dari laporan keuangan BBRI yang didapat diperolah bahwa pada tahun 2021,
Laba = Rp. 30.755.766.000.000;
Total Ekuitas = Rp. 291.768.804.000.000;
itu nilainya dikalikan Rp. 1.000.000 karena telah dicantumkan di bagian atas laporan keuangan bahwa “Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain”.
Setelah kita menemukan 2 komponen untuk menghitung ROE, tinggal kita masukkan ke rumusnya, sehingga
Jadi, Return on Equity dari BBRI pada 2021 adalah 10,54%.
Kesimpulan
ROE ini adalah rasio kemampuannya dalam menunjukan kualitas bisnis perusahaan dalam create money atau memeperoleh keuntungan. Karena itu penting juga untuk melihat data ROE perusahaan, seperti membandingkan ROE perusahaan selama 5-10 tahun terakhir.
Membandingkan ROE akan memberikan informasi pertumbuhan perusahaan, walaupun kenaikan ROE dalam rentang 5-10 tahun tidak menjamin perusahaan akan terus tumbuh. Ataupun juga, membandingkan ROE perusahaan-perusahaan sejenis bisa memberi investor pertimbangan ke mana dana yang dimiliki sebaiknya diinvestasikan.
